- Back to Home »
- Tugas »
- Laporan Praktikum Destilasi
Posted by : Unknown
Minggu, 09 Juni 2013
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Distilasi
pertama kali ditemukan oleh kimiawan Yunani sekitar abad pertama masehi yang
akhirnya perkembangannya dipicu terutama oleh tingginya permintaan akan
spritus. Hypathia dari Alexandria dipercaya telah menemukan rangkaian alat
untuk distilasi dan Zosimus dari Alexandria-lah yang telah berhasil
menggambarkan secara akurat tentang proses distilasi pada sekitar abad ke-4.
Bentuk modern distilasi pertama kali
ditemukan oleh ahli-ahli kimia Islam pada masa kekhalifahan Abbasiah, terutama
oleh Al-Razi pada pemisahan alkohol menjadi senyawa yang relatif murni melalui
alat alembik, bahkan desain ini menjadi semacam inspirasi yang memungkinkan
rancangan distilasi skala mikro, The Hickman Stillhead dapat terwujud. Tulisan oleh
Jabir Ibnu Hayyan (721-815) yang lebih dikenal dengan Ibnu Jabir menyebutkan
tentang uap anggur yang dapat terbakar, ia juga telah menemukan banyak
peralatan dan proses kimia yang bahkan masih banyak dipakai sampai saat kini.
Kemudian teknik penyulingan diuraikan dengan jelas oleh Al-Kindi (801-873).
Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan
bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap
(volatilitas) bahan. Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga
menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat
yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu.
Jadi ada perbedaan komposisi antara fase cair dan fase
uap, dan hal ini merupakan syarat utama supaya pemisahan dengan distilasi dapat
dilakukan. Kalau komposisi fase uap sama dengan komposisi fase cair, maka
pemisahan dengan jalan distilasi tidak dapat dilakukan.
Metode ini merupakan termasuk unit operasi kimia jenis
perpindahan massa. Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu
larutan, masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya. Model ideal
distilasi didasarkan pada Hukum Raoult dan Hukum Dalton.
Ini adalah gambaran distilasi yang sangat sederhana ditemukan. Namun konsep
dasar destilasi seperti yang tersebut di atas hampir sama terhadap berbagai
jenis teknik jenis lainnya.
B.
Tujuan
Praktikum
Tujuan dari praktikum ini
adalah sebagai berikut :
1.
Dapat merangkai alat untuk destilasi sederhana dan
memahami prinsip kerja dari destilasi sederhana
2.
Dapat menggunakan alat untuk pemisahan atau pemurnian
suatu zat dengan cara destilasi sederhana
C.
Prinsip
Percobaan
Prinsip
percobaan dalam praktikum ini adalah didasarkan pada perbedaan titik didih
dimana analit yang memiliki titik didih yang rendah akan menguap lebih awal.
BAB II
TEORI PENDUKUNG
Destilasi adalah teknik untuk
memisahkan larutan ke dalam masing-masing komponennya. Prinsip destilasi adalah
didasarkan atas perbedaan titik didih komponen zatnya. Destilasi dapat
digunakan untuk memurnikan senyawa-senyawa yang mempunyai titik didih berbeda
sehingga dapat dihasilkan senyawa yang memiliki kemurnian yang tinggi.
Terdapat
beberapa teknik pemisahan dengan menggunakan destilasi, salah satunya adalah
destilasi sederhana. Set alat destilasi sederhana (Gambar 1) adalah terdiri
atas labu alas bulat, kondensor (pendingin), termometer, erlenmeyer, pemanas.
Peralatan lainnya sebagai penunjang adalah statif dan klem, adaptor
(penghubung), selang yang dihubungkan pada kondensor tempat air masuk dan air
keluar, batu didih.
Gambar
1. Rangkaian Alat Destilasi
Keterangan
Gambar:
- Kran air
- Pipa penghubung
- Erlenmeyer
- Termometer
- Statif dan Klem
- Labu alas bulat
- Tempat air keluar dari kondensor
- Tempat air masuk pada kondensor
- Pemanas
- Kondensor
Adapun fungsi masing-masing
alat yaitu labu alas bulat sebagai wadah untuk penyimpanan sampel yang akan
didestilasi. Kondensor atau pendingin yang berguna untuk mendinginkan uap
destilat yang melewati kondensor sehingga menjadi cair. Kondensor atau pendingin
yang digunakan menggunakan pendingin air dimana air yang masuk berasal dari
bawah dan keluar di atas, karena jika airnya berasal (masuk) dari atas maka air
dalam pendingin atau kondensor tidak akan memenuhi isi pendingin sehingga tidak
dapat digunakan untuk mendinginkan uap yang mengalir lewat kondensor tersebut.
Oleh karena itu pendingin atau kondensor air masuknya harus dari bawah sehingga
pendingin atau kondensor akan terisi dengan air maka dapat digunakan untuk
mendinginkan komponen zat yang melewati kondensor tersebut dari berwujud uap
menjadi berwujud cair.
Termometer digunakan untuk mengamati
suhu dalam proses destuilasi sehingga suhu dapat dikontrol sesuai dengan suhu
yang diinginkan untuk memperoleh destilat murni. Erlenmeyer sebagai wadah untuk
menampung destilat yang diperoleh dari proses destilasi. Pipa penghubung
(adaptor) untuk menghubungkan antara kondensor dan wadah penampung destilat
(Erlenmeyer) sehingga cairan destilat yang mudah menguap akan tertampung dalam
erlenmeyer dan tidak akan menguap keluar selama proses destilasi berlangsung.
Pemanas berguna untuk memanaskan sampel yang terdapat pada labu alas bulat.
Penggunaan batu didih pada proses destilasi dimaksudkan untuk mempercepat
proses pendidihan sampel dengan menahan tekanan atau menekan gelembung panas
pada sampel serta menyebarkan panas yang ada ke seluruh bagian sampel.
Sedangkan statif dan klem berguna untuk menyangga bagian-bagian dari peralatan
destilasi sederhana sehingga tidak jatuh atau goyang ( Rusli,2013 ).
Selanjutnya merangkai alat destilasi
merupakan salah satu hal yang penting karena dengan pemahaman dan keterampilan
yang baik dan benar maka dapat mencegah terjadinya kerusakan alat. Adapun
tahapan merangkai alat destilasi sederhana adalah menyiapkan statif dan klem serta
pemanas, kemudian memasang labu alas bulat, selanjutnya memasang kondensor,
setelah itu memasang adaptor (jika menggunakan adaptor untuk destilasi senyawa
yang mudah menguap), dan memasang labu penampung (Erlenmeyer), serta yang
terakhir adalah memasang thermometer.
Setelah semua alat telah terpasang
dengan baik, maka dapat dilakukan proses detilasi. Sebagaimana prinsip dasar
dari destilasi adalah memisahkan zat berdasarkan perbedaan titik didihnya, maka
komponen zat yang memiliki titik didih yang rendah akan lebih dulu menguap
sedangkan yang lebih tinggi titik didihnya akan tetap tertampung pada labu
destilasi. Proses penguapan komponen zat ini dilakukan dengan pemanasan pada
labu destilasi sehingga komponen zat yang memiliki titik didih yang lebih rendah
akan menguap dan uap tersebut melewati kondensor atau pendingin yang
mendinginkan komponen zat tersebut sehingga akan terkondensasi atau berubah
dari berwujud uap menjadi berwujud cair sehingga dapat ditampung di labu
destilat atau labu Erlenmeyer. Pada proses destilasi ini, destilat ditampung
pada suhu tetap (konstan). Hal ini dilakukan karena diharapkan akan diperoleh
destilat yang murni pada kondisi suhu tersebut. Setelah sampel pada labu alas
bulat berkurang, suhu akan naik karena jumlah sampel yang didestilasi telah
berkurang. Pada kondisi naiknya suhu ini, proses destilasi sudah dapat
dihentikan sehingga yang diperoleh adalah destilat murni. Pada destilasi, untuk
memperoleh ketelitian yang tinggi penempatan ujung termometer harus sangat
diperhatikan, yaitu ujung termometer harus tepat berada di persimpangan yang
menuju ke pendingin agar suhu yang teramati adalah benar-benar suhu uap senyawa
yang diamati. Pada proses destilasi, penyimpangan pengukuran dapat terjadi jika
adanya pemanasan yang berlebihan (superheating) serta kesalahan dalam
penempatan pengukur suhu (thermometer) tidak pada posisi yang benar (
Syaputryi,2012 ).
Teori
dasar destilasi yaitu perpindahan panas ke cairan yang sedang mendidih memegang
peranan yang penting pada proses evaporasi dan destilasi atau juga pada proses
biologi dan proses kimia lain seperti proses petroleum, pengendalian
temperatur suatu reaksi kimia, evaporasi suatu bahan pangan dan
sebagainya. Cairan yang sedang dididihkan biasanya ditampung dalam bejana
dengan panas yang berasal dari pipa-pipa pemanas yang horizontal atau vertikal.
Pipa dan plat-plat tersebut dipanaskan dengan listrik, dengan cairan panas atau
uap panas pada sisi yang lain.
Perbedaan
sifat campuran suatu fase dengan campuran dua fase dapat dibedakan secara jelas
jika suatu cairan menguap, terutama dalam keadaan mendidih. Sebagai contoh
adalah cairan murni didalam suatu tempat yang tertutup. Pada suhu tertentu
molekul-molekul cairan tersebut memiliki energi tertentu dan bergerak bebas
secara tetap dan dengan kecepatan tertentu. Tetapi setiap molekul dalam cairan
hanya bergerak pada jarak pendek sebelum dipengaruhi oleh molekul-molekul lain,
sehingga arah geraknya diubah. Namun setiap molekul pada lapisan permukaan yang
bergerak ke arah atas akan meninggalkan permukaan cairan dan akan menjadi
molekul uap. Molekul-molekul uap tersebut akan tetap berada dalam gerakan yang
konstan, dan kecepatan molekul-molekul dipengaruhi oleh suhu pada saat itu.
Ada 6
jenis destilasi yang akan dibahas disini, yaitu destilasi sederhana, destilasi
fraksionasi, destilasi uap, destilasi vakum, destilasi kering dan destilasi
azeotropik.
1. Destilasi Sederhana
Pada
destilasi sederhana, dasar pemisahannya adalah perbedaan titik didih yang jauh
atau dengan salah satu komponen bersifat volatil. Jika campuran dipanaskan maka
komponen yang titik didihnya lebih rendah akan menguap lebih dulu. Selain
perbedaan titik didih, juga perbedaan kevolatilan, yaitu kecenderungan sebuah
substansi untuk menjadi gas. Destilasi ini dilakukan pada tekanan atmosfer. Aplikasi destilasi sederhana digunakan untuk memisahkan
campuran air dan alkohol.
2. Destilasi Fraksionasi
Fungsi
destilasi fraksionasi adalah memisahkan komponen-komponen cair, dua atau lebih, dari suatu larutan
berdasarkan perbedaan titik didihnya. Destilasi ini juga dapat digunakan untuk
campuran dengan perbedaan titik didih kurang dari 20 °C dan bekerja pada tekanan atmosfer atau dengan tekanan rendah. Aplikasi dari destilasi jenis
ini digunakan pada industri minyak mentah, untuk memisahkan komponen-komponen dalam minyak mentah.
Perbedaan destilasi fraksionasi dan
destilasi sederhana adalah adanya kolom fraksionasi. Di kolom ini terjadi
pemanasan secara bertahap dengan suhu yang berbeda-beda pada setiap
platnya. Pemanasan yang berbeda-beda ini bertujuan untuk pemurnian destilat yang lebih dari plat-plat di
bawahnya. Semakin ke atas, semakin tidak volatil cairannya
3. Destilasi Azeotrop
Azeotrop
adalah campuran dari dua atau lebih komponen yang memiliki titik didih yang
konstan. Azeotrop dapat menjadi gangguan yang menyebabkan hasil destilasi
menjadi tidak maksimal. Komposisi dari azeotrop tetap konstan dalam pemberian
atau penambahan tekanan, akan tetapi ketika tekanan total berubah, kedua titik
didih dan komposisi dari azeotrop berubah. Sebagai akibatnya, azeotrop bukanlah
komponen tetap, yang komposisinya harus
selalu konstan dalam interval suhu dan tekanan, tetapi lebih ke campuran yang
dihasilkan dari saling mempengaruhi dalam kekuatan intramolekuler dalam
larutan. Azeotrop dapat didestilasi dengan menggunakan tambahan pelarut
tertentu, misalnya penambahan benzena atau toluena untuk memisahkan air. Air dan pelarut akan ditangkap oleh penangkap
Dean-Stark. Air akan
tetap tinggal di dasar penangkap dan pelarut akan kembali ke campuran dan
memisahkan air lagi. Campuran azeotrop merupakan penyimpangan dari hukum Raoult.
4. Destilasi Vakum
Destilasi
vakum biasanya digunakan jika senyawa yang ingin didestilasi tidak stabil,
dengan pengertian dapat terdekomposisi sebelum atau mendekati titik
didihnya atau campuran yang memiliki titik didih di atas 150 °C. Metode
destilasi ini tidak dapat digunakan pada pelarut dengan titik didih yang rendah
jika kondensornya menggunakan air dingin, karena
komponen yang menguap tidak dapat dikondensasi oleh air. Untuk mengurangi
tekanan digunakan pompa vakum atau aspirator. Aspirator berfungsi sebagai penurun tekanan
pada sistem destilasi ini.
5. Destilasi Uap
Destilasi uap digunakan pada campuran
senyawa-senyawa yang memiliki titik didih mencapai 200 °C atau lebih. Distilasi uap dapat
menguapkan senyawa-senyawa ini dengan suhu mendekati 100 °C dalam tekanan atmosfer dengan menggunakan uap atau air mendidih. Sifat yang
fundamental dari distilasi uap adalah dapat mendestilasi campuran senyawa di bawah titik didih dari masing-masing senyawa
campurannya. Selain itu destilasi uap dapat digunakan untuk campuran yang tidak
larut dalam air di semua temperatur, tapi dapat didestilasi dengan air.
Aplikasi dari destilasi uap adalah untuk mengekstrak beberapa produk alam
seperti minyak eucalyptus dari eucalyptus, minyak
sitrus
dari lemon atau jeruk, dan untuk ekstraksi minyak parfum dari tumbuhan.
Campuran dipanaskan melalui uap air yang dialirkan ke dalam campuran dan mungkin ditambah juga
dengan pemanasan. Uap dari campuran akan naik ke atas menuju ke kondensor dan akhirnya masuk ke labu
destilat.
6. Destilasi kering
Destilasi kering merupakan destilasi yang dilakukan dengan cara memanaskan
material padat untuk mendapatkan fase uap dan cairnya, biasanya digunakan
untuk mengambil cairan bahan bakar dari kayu atau batu bara ( Fhya,2011).
Prinsip destilasi adalah penguapan cairan dan
pengembunan kembali uap tersebut pada suhu titik didih. Titik didih suatu
cairan adalah suhu dimana tekanan uapnya sama dengan tekanan atmosfer. Cairan
yang diembunkan kembali disebut destilat. Tujuan destilasi adalah pemurnian zat
cair pada titik didihnya, dan memisahkan cairan tersebut dari zat padat yang
terlarut atau dari zat cair lainnya yang mempunyai perbedaan titik didih cairan
murni. Pada destilasi biasa, tekanan uap di atas cairan adalah tekanan atmosfer
(titik didih normal). Untuk senyawa murni, suhu yang tercatat pada termometer
yang ditempatkan pada tempat terjadinya proses destilasi adalah sama dengan
titik didih destilat.
Untuk
memisahkan alkohol dari campuran dan meningkatkan kadar alkohol, beer perlu
didistilasi. Maksud dan proses distilasi adalah untuk memisahkan etanol dari
campuran etanol air. Untuk larutan yang terdiri dari komponen-komponen yang
berbeda nyata suhu didihnya, distilasi merupakan cara yang paling mudah
dioperasikan dan juga merupakan cara pemisahan yang secara thermal adalah
efisien. Pada tekanan atmosfir, air mendidih pada 100 oC dan etanol mendidih
pada sekitar 77 oC. perbedaan dalam titik didih inilah yang memungkinkan
pemisahan campuran etanol air. Prinsip: jika larutan campuran etanol air
dipanaskan, maka akan lebih banyak molekul etanol menguap dari pada air. Jika
uap-uap ini didinginkan (dikondensasi), maka konsentrasi etanol dalam cairan
yang dikondensasikan itu akan lebih tinggi dari pada dalam larutan aslinya.
Jika kondensat ini dipanaskan lagi dan kemudian dikondensasikan, maka
konsentrasi etanol akan lebih tinggi lagi. Proses ini bisa diulangi terus,
sampai sebagian besar dari etanol dikonsentrasikan dalam suatu fasa. Namun hal
ini ada batasnya. Pada larutan 96% etanol, didapatkan suatu campuran dengan
titik didih yang sama (azeotrop). Pada keadaan ini, jika larutan 96% alkohol
ini dipanaskan, maka rasio molekul air dan etanol dalam kondensat akan teap
konstan sama. Jika dengan cara distilasi ini, alcohol tidak bias lebih pekat
dari 96 %. Pemisahan dan pemurnian senyawa organik dari suatu campuran senyawa
dilakukan dengan beberapa cara sesuai dengan karakter sample. Destilasi
sederhana, pemisahan ini dilakukan bedasarkan perbedan titik didih yang besar
atau untuk memisahkan zat cair dari campurannya yang yang berwujud padat.
Destilasi bertingkat, pemisahan ini dilakukan berdasarkan perbedaan titik didih
yang berdekatan.. Destilasi uap, dilakukan untuk memisahkan suatu zat yang
sukar bercampur dengan air dan memiliki tekanan uapnyang relative tunggi atau
memiliki Mr yang tinggi (Auliani,2011).
Minta Tolong. .
BalasHapusCara kerja Destilasinya ????
Thanks :)
BalasHapusMaaf @shabrina talitha Netbook nya dah ilang jadi udah nggak ada lagi cara kerjanya. Maaf
BalasHapusHufft.. saat saya melaksanakan praktikum kimia (Pemisahan Campuran),, betul" membutuhkan kesabaraan Extra . Heheheee
BalasHapusSampai" , tetesan pertama bagaikaan nyawa pada praktikum yang sedang kami kerjakan :)
mba maaf sebelumnya, saya mau tanya mba ada materi destilasi uap lewat panas gak?
BalasHapusgambar dari masing masing jenis distilasi ada ga ??
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusada daftar pustakanya ngga ?
BalasHapusfungsi dari destilasi itu sendiri apa y?
BalasHapuspustakanya ada??
BalasHapusHow to get to Mohegan Sun Arena by Bus or Train via bus from
BalasHapusDirections to Mohegan Sun 용인 출장안마 Arena (Nashville) with public 춘천 출장마사지 transportation. The following transit lines have 보령 출장샵 routes 의정부 출장안마 that pass 삼척 출장마사지 near Mohegan Sun Arena.